Kamis, 31 Mei 2012

Carut Marut Sepakbola Indonesia

Namanya sepakbola sudah sangat menjamur didunia, termasuk dimasyarakat indonesia. Dari mulai skill individu yang dipertontonkan oleh pemain hingga hingar bingar suporter ditribun maupun diluar stadion, semua itu menjadi daya tarik tersendiri dari olahraga sepakbola. Menanggapi masalah , pengelolaan dan pengorganisasian suporter sangatlah penting dan sangat layak diperhatikan dalam dunia sepakbola. Karena sepakbola tanpa ada terlihat sangat monoton. Diluar negeri suporter sudah dikelola dengan rapih dan baik sampai dengan imbas yang akan terjadi apabila ada masalah yang ditimbulkan oleh suporter. Semua elemen yang berkaitan dengan suporter dari suatu kesebelasan itu akan bertanggungjawab menyelesaikan masalah yang ditumbulkan, termasuk badan olahraga dan badan liga yang dijalankan, semua itu ikut andil dan tanggungjawab atas masalah itu.
Menanggapi permasalahan suporter, indonesia sebaiknya mencontoh pengelolaan suporter luar negeri yang profesional, karena akan lebih menarik lagi andai disuatu jalannya pertandingan tidak lagi ada keributan dan anarkisme yang ditimbulkan oleh suporter. Melihat dari peristiwa dekat-dekat ini yang sedang hangat diperbincangkan yaitu meninggalnya 3 suporter 2 kesebelasan PERSIB dan PERSIJA saat dua kesebelasan itu bertanding di Gelora Bung Karno (GBK). Dikarenakan tidak adanya pengelolaan suporter fanatik dari dua kesebelasan tersebut sehingga berimbas kepada melayangnya nyawa manusia dengan percuma, hanya karena ke fanatikan suporter tersebut.
Panitia liga dan elemen terkait pun belum ada tindakan pengusutan yang serius terhadap kejadian tersebut, masalah ini juga yang akan berimbas pada mengakarnya kebencian dari keluarga yang ditinggalkan terhadap suporter masing-masing kesebelasan. Padahal sepakbola selama ini sangat manjur untuk pemersatu rakyat. Tetapi dikarenakan kurang profesional dan pemahaman yang matang terhadap pengelolaan suporter ini yang berakibat dendam antar anggota suporter itu sendiri.
Sungguh ironis sebuah permainan yang tujuannya untuk menghibur malah dijadikan adu kekuatan diantara masing-masing suporter, yang berakibat langgengnya permusuhan. Setelah kejadian tersebut orang awam pun akan takut untuk menonton langsung pertandingan sepakbola distadion. Imbasnya pemasukan bagi klub juga akan berkurang. Penegakan peraturan di persepakbolaan indonesia juga kurang tegas, dan kadang tidak dijalankan samasekali. Salah satu contoh pertandingan di devisi utama baru-baru ini, yaitu perkelahian antar pemain disaat pertandingan berlangsung, ada juga pengeroyokan wasit oleh beberapa oknum pemain disaat pertandingan berlangsung, penegakan hukum terhadap hal tersebut sepertinya dianggap spele oleh mereka yang seharusnya menegakan hukum dalam sepakbola, buktinya mereka yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut masih bisa main dengan tenangnya tanpa ada rasa malu dan bersalah setelah kejadian yang pernah mereka lakukan. Hal ini akibat dari kurang tegasnya penegakan hukum.
Mudah-mudahan semua pihak terkait dari suporter maupun pengelola, panitia juga aparat yang berhubungan dengan sepakbola diketuk hatinya untuk sadar diri guna membangun persepakbolaan indonesia, sehingga indonesia akan ditakuti minimal di benua Asia. Bukan diperolok karena keributan yang selalu ditimbulkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar