Minggu, 10 Juni 2012

Cerita dan Inspirasi

Perjalanan hidup seseorang terkadang dapat menjadi motivasi bagi setiap orang untuk lebih maju dan lebih mensyukuri apa yang dia punya. Awal cerita dua saudara kandung yang lahir dari keluarga sederhana di daerah paling selatan di tanah pasundan. Kakak beradik ini tumbuh dalam keluarga yang sangat menyayangi mereka, pendidikan yang diterapkan terhadap mereka juga sangat disiplin terutama pendidikan soal agama. Suatu ketika saat mereka beranjak dewasa, tibalah pilihan masing-masing untuk melanjutkan pendidikan strata 1. Akhirnya mereka menjatuhkan pilihan untuk menimba ilmu di daerah asal gudeg. Hari berganti hari mereka lalui dengan normal, sampailah pada saat keduanya kehabisan keuangan untuk sekedar mengisi perut, padahal tanggal masih muda, merekapun takut untuk bilang ke orang tua mereka. Ahirnya mereka hanya bisa menahan lapar, 1hari mereka lalui dengan hanya minum air, 2hari sampai 3 hari mereka lalui hanya dengan minum air. Dikarenakan kondisi fisik dan tatapan mereka lunglai akhirnya teman mereka mengetahui kondisi dan keadaanya sebenarnya. Teman mereka pun merasa kasihan, di cukupilah keseharian mereka berdua dengan disuplai mie instan untuk 1 bulan. Hari berganti hari mereka hanya mengisi perut mereka dengan mie instan, sampai akhirnya karena terlalu sering makan mie, mereka pun mulai alergi dengan mie. Setiap kali mereka melihat dan mencium bau mie, pasti mereka muntah. Inisiatif mereka pun mulai muncul, mereka mencari makanan di sawah, lapangan, bahkan sungai dekat mereka tinggal, mereka melihat Bekicot yang banyak hidup didaerah itu. Akhirnya bekicot dan rumput-rumput pun mereka jadikan makanan keseharian. Hari-berganti hari mereka lalui dengan berat, belum juga ada berita dari orang tua. Sampai suatu hari saat rumput dan bekicot sudah habis mereka pun mulai lagi hari-hari mereka hanya di isi dengan air putih untuk menghilangkan rasa lapar mereka. Tiba saat malam datang, istirahat lah mereka karena mungkin badan sudah tidak kuat, tiba-tiba ada suara ketukan pintu, beberapa kali mereka dengar tapi mereka tidak buka pintu karena daya tubuh untuk berdiripun sudah tidak kuat. Karena lama tidak dibuka juga akhirnya tamu itu berucap Assalamu'alaikum, sontak kedua kakak beradik itu gemetar seperti ketakutan, karena suara itu sangat familier dengan mereka. Salah satu dari merekapun berusaha dengan sisa tenaga untuk berdiri dan membukakan pintu. Saat dibuka pecahlah suasana yang hening jadi tangisan. Ternyata tamu itu adalah orang tua mereka. Kedua orang tua mereka menangis melihat keadaan buah hati mereka sampai seperti itu. Tapi apa bisa dikata nasi sudah jadi bubur. Kehidupanpun mereka lalui lagi dengan normal seperti biasanya.

Kegigihan mereka berdua untuk tidak memberatkan orang tua dan orang sekitar sebetulnya bisa diambil sisi positifnya. Sebenarnya bukannya mereka tidak mau sambil kerja tapi saat itu untuk mencari pekerjaan sangat sulit sekali. Sampai mereka bekerja sebagai tukang cuci piring dan penjaga CD yang satu bulan hanya di gaji Rp. 50.0000,- pun sudah mereka coba. Akhirnya setelah mereka menamatkan strata 1 mereka pun dipanggil untuk bekerja dan sekarang mereka sudah dapat menikmati hasil jerih payah yang pernah mereka lalui.

Nilai positif dari kutipan diatas sebetulnya dapat diambil contoh penyikapan kita terhadap lingkungan, penyikapan kita terhadap kehidupan. Ambil sisi positifnya dan tidak lupa untuk selalu berusaha tanpa lelah untuk mencapai tujuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar